JEJAK

Liat TV......huuuhh isinya cerai dan kekerasan rumah tangga.....cuappekkkk. Kenapa yahh....?? Mungkin salah satunya ga pikir panjang mau nikah, asal hantam saja... Pinginnya cepet-cepet kawin aja. (mungkin cinta nomer sekian kali..) . Jadi kayaknya banyak dikarenakan mental belum siap, rata-rata nikah muda kali. Tapi walau begitu, banyak juga yg nikah muda 'sukses-sukses' saja...... orang2 jaman dulu kan rata2 kawin muda...juga keluarganya baik2 saja!!

Memang sulit untuk membandingkan kondisi yang dihadapi pengantin remaja masa kini dan pengantin remaja seabad yang lalu, tapi nampaknya kawin muda jaman sekarang sulit keadaannya.

Bayangkan saja, kondisi sosial masa kini jelas sudah jauh lebih kompleks daripada 100 tahun yang lalu. Berapa keluargakah pada jaman ini yang sanggup memberikan sebidang tanah kepada anak-anaknya pada waktu mereka kawin untuk dapat dijadikan "modal" dalam membangun rumah tangga?

Orang tua jaman sekarang umumnya hanya dapat memberi bantuan modal berupa uang kepada anak-anaknya yang kawin muda, padahal uang itu dapat dengan cepat dihabiskan secara tidak bijaksana. Orang tidak dapat bergantung terlalu banyak kepada modal berupa uang seperti halnya kepada sebidang tanah, bahkan ada banyak orang tua yang tidak dapat memberi modal kepada anaknya yang memulai kehidupan perkawinannya. hehhehe.... ngarepin duit ortu utk kawin..makanya kerja dulu baru nikah... dengan nikah muda diasumsikan secara materi belum siap!!!

Pertimbangkan juga bahwa beratus-ratus bahkan beribu-ribu muda-mudi dikecewakan oleh kenyataan bahwa apa yang mula-mula mereka anggap cinta, kemudian berubah menjadi sikap acuh-tak acuh, dingin, atau bahkan dapat pula berubah menjadi benci.

Besarnya angka perceraian dan kegagalan dari antara mereka yang kawin muda membuktikan bahwa perceraian dan kegagalan lebih banyak dialami oleh kaum remaja daripada orang dewasa.
kemampuan dalam menetapkan apakah sesuatu itu benar-benar cinta peenting sekali, terutama bagi kaum muda, mengingat banyaknya terjadi kawin muda.